BALI TOLAK REKLAMASI

Rabu, 23 Juli 2014

memahami SERVER dengan benar

Rabu, Juli 23, 2014 Posted by DENDY JEFRIANA 1 comment


Banyak yang susah memahami Server, karena “kadung” menganggapnya sebagai bahasan yang sulit dan “sangar”. Padahal sejatinya Server merupakan perangkat yang mirip dengan PC Desktop, baik dari sisi arsitektur, device serta pendukungnya.Yang membedakan hanya dari sisi segmentasi dan fungsinya. Itulah yang menjelaskan kenapa PC Desktop bisa juga dijadikan sebagai Server (bahkan notebook aja bisa!), walaupun sangat tidak direkomendasikan!

Ada juga yang menyangka harga server masih mahal. Padahal saat ini harganya sudah mulai mengarah ke “price-war”, disebabkan banyaknya pemain, baik branded maupun lokal. Kalo kita melihat iklan Kompas di hari Senin dan Selasa, maka akan terlihat vendor server berlomba-lomba membranding produk mereka. Kompetisinya sudah sama seperti iklan Notebook !Belum lagi sudah dirilisnya software pendukung, seperti Microsoft Windows Server 2008 atau Linux versi baru yang full server.Intel saja menyediakan web khusus untuk developer software server berbasis Linux.

Teknologi Server
Server memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dari PC Desktop, walaupun pada dasarnya menggunakan teknologi yang sama.

1.      Processor menggunakan Intel Xeon seri 3000, 5000 dan 7000.

Dulu Processor Intel Pentium 4, Pentium D serta Core 2 Duo bisa digunakan sebagai Processor server value, tapi pada saat ini sebaiknya menggunakan Xeon series saja karena socket-nya sudah mendukung LGA775*. Kelebihan Xeon adalah dukungannya terhadap konfigurasi Dual Processor (DP) dan Multi Processor (MP)**. Seri Xeon 7000 merupakan processor lama yang masih menggunakan socket lama (socket-604). Jika membutuhkan server dengan komputasi rumit, dapat memilih platform Intel Itanium2 yang saat ini sudah mulai dijual retail.

2.      Motherboard memiliki dua tipe, yaitu tipe Dual Socket (untuk Dual Processor) dan Single Socket.

Serinya sudah gampang dipahami, yaitu S5000xxx (untuk Xeon 5000 Dual) dan S30000xxx (untuk Xeon 3000 Single).Untuk Motherboard value yang tidak menggunakan processor Xeon, dapat memilihi seri Intel S975XBX2 dan X38ML (dengan Processor Core 2 Duo dan Core 2 Quad).Untuk melihat apakah MB Intel merupakan bagian dari Server, lihat saja pada nama motherboard-nya (ada kode “S” didepannya seperti S975XBX2).

3.      RAM menggunakan DDR1/DDR2 ECC Registered atau FBDIMM. Visipro sudah memililki varian Produk ini.

Kapasitas yang dianjurkan untuk server adalah minimal 1GB (dengan 2x 512 MB in Dual Channel).Kapasitas rata-rata sebuah server board adalah 4 GB – 16 GB.

4.      HDD menggunakan SATA, SCSI atau SAS.

Seagate sudah merilis HDD SATA khusus untuk Server, yaitu Barracuda ESþ yang dapat beroperasi 24-jam x 7-hari tanpa henti. Barracuda ES berbeda dengan Barracuda 7200 walaupun teknologinya sama.Atau bisa menggunakan SCSI Seagate Cheetah 10K dan 15K (68-pin danþ 80-pin).Jika ingin menggunakan HDD berukuran 2.5” (Notebook) dengan teknologi SCSI, dapat menggunakan Seagate Savvio.Saat ini juga sudah dikembangkan interface HDD SAS (Serial Attachedþ SCSI) yaitu SCSI berbasis teknologi Serial. SAS kompatibel dengan SATA (tapi SATA tidak kompatibel dengan SAS).Seagate sudah merilis versi ini yaitu Cheetah SAS.

5.      RAID menggunakan on-board controller atau eksternal Card.

Hampir semua MB Server mengadopsi konfigurasi RAID pada sistemnya, seperti RAID 0, 1, 5 dan 10. Konfigurasi RAID ini umumnya berjalan di HDD SATA dan SAS.Jika MB tidak menyediakan itu, dapat menggunakan eksternal RAID card yang juga kita jual.

6.      Dual Ethernet Port

Perbedaan yang paling nyata antara MB Server dan Desktop adalah pada jumlah port LAN yang disediakan. Server selalu menggunakan dual port, dimana port 1 digunakan untuk koneksi Router, dan port 2 digunakan untuk koneksi ke Hub/Switch. Pada PC Desktop yang dijadikan server, biasanya digunakan LAN Card PCI tambahan.\

7.      Power Supply Unit (PSU)

Server menggunakan power supply khusus dengan daya yang cukup besar. Ini dikarenakan kebutuhan perangkat server memang lebih besar daripada PC Desktop.Selain itu, konektor power ke motherboard juga biasanya menggunakan jumlah pin socket yang berbeda, yaitu 24-pin dan 8-pin tambahan (desktop menggunakan 24-pin dan 4-pin tambahan). Kapasitas Power Supply server berkisar antara 500 ~ 800 watt. Selain itu, Server tipe tertentu (high end) biasanya menggunakan fitur REDUNDANT, yaitu dua buah power supply yang saling mem-backup satu sama lain. Jadi jika ada satu power supply yang mati, maka satunya dapat membackup sehingga server tidak perlu dimatikan (power-off).

8.      Chassis

Server mengenal dua tipe chassis, yaitu PEDESTAL dan RACKMOUNT.Pedestal serupa dengan chasing tower pada PC Desktop, yaitu dengan posisi berdiri.Rackmount merupakan chassis dengan tipe tidur (biasanya berbentuk pipih dan tipis). Rackmount dipasang pada rack server khusus, sehingga dapat di-instalasi lebih dari satu stack (tumpukan). Gunanya untuk membentuk sistem server terintegrasi yang terdiri dari berbagai fungsi yang terfokus, misalnya Web Server, Exchange (Email) Server, Application Server dan lain-lain.Pengembangan dari rackmount adalah BLADE Server, yaitu server densitas tinggi yang dibentuk dari beberapa server yang disusun secara vertikal bertumpuk (seperti roti tawar yang dipotong). BLADE server umumnya dibutuhkan oleh perusahaan dengan kapasitas besar dengan fungsi server yang berbeda-beda

Apa itu Server?

Sekarang kita hidup dalam dunia teknologi informasi yang sudah semakin “matang”.Sudah umum terlihat dimana-mana orang mengantri di ATM, check-in tiket di Bandara, menggesek kartu kredit di swalayan, mengakses informasi di warung internet atau ber-video-call melalui ponsel ber-fitur teknologi 3G.Jika dilihat secara sekilas, kita sedang menikmati sebuah fasilitas sistem informasi yang sangat simpel, hidup, relatif terjangkau dan selalu terkoneksi (on-line). Selamat datang di era teknologi informasi !

Berbagai perangkat yang memanfaatkan Server

http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/skins/common/images/magnify-clip.png

Berbagai perangkat yang memanfaatkan Server

Tapi yang perlu diketahui bahwa sesungguhnya dibalik fasilitas tersebut terdapat satu infrastruktur jaringan komputer (computer network) kompleks yang terhubung satu sama lain. Infrastruktur ini bertugas untuk mengatur transfer informasi yang “ruwet” yang tersebar secara luas itu, lalu mengolah dan mengintegrasikannya menjadi satu fasilitas yang kita gunakan sehari-hari tersebut. Sistem infrastruktur ini menggunakan perangkat berbasis komputer dalam jumlah yang cukup banyak, yang dihubungkan melalui satu jaringan telekomunikasi sehingga memungkinkan perangkat tersebut berkomunikasi. Ujungnya, infrastruktur ini akan diolah, diatur dan diawasi oleh sebuah komputer induk, yang disebut sebagai SERVER. Jadi server adalah sebuah terminal akhir yang mengkoordinasikan semua akivitas yang terjadi pada sistem infrastruktur tersebut.

Bagaimana persisnya Server itu ?

Secara harfiah, server merupakan komputer yang berfungsi untuk mengatur atau menjadi koordinator pada sistem jaringan komputer.Intinya, Server merupakan induk dari semua komputer yang terhubung.Server bertugas menangani penyimpanan, pengolahan, pendistibusian data secara terpusat, juga sebagai pusat aplikasi bersama (shared) serta pintu gerbang menuju internet (gateway).

Misalnya : pada sebuah Warung Internet (warnet) yang menghubungkan banyak terminal komputer (PC Client) selalu tersedia minimal satu server yang berfungsi sebagai GatewayComputer. Gateway adalah server yang menghubungkan masing-masing PC klien dengan internet.

Ilustrasi sebuah Server dan Client

http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/skins/common/images/magnify-clip.png

Server pasti tersedia pada setiap infrastruktur sistem informasi, seperti jaringan Warung Internet (Warnet), perkantoran, Game On-line, Internet Service Provider (ISP), Universitas, Anjungan Tunai Mandiri (ATM), dan lain sebagainya.

Selain itu, saat ini diberbagai tempat seperti Mal dan Airport sudah tersedia fasilitas koneksi internet nirkabel berbasiskan teknologi Wireless Fidelity (atau kita sebut sebagai “Hotspot”), seperti di Mal atau Airport. Ketika kita terkoneksi menggunakan Laptop dan browsing suatu situs, sesungguhnya ada sebuah server yang menghubungkan kita ke internet.

Selain itu, masih banyak contoh-contoh lain disekitar kita seperti, menelepon menggunakan HP, main game online, kasir di swalayan dan sebaganya.

Apa yang dimaksud dengan Client ?

Pada pengertian server, client (atau kadang disebut PC Client) adalah perangkat komputer yang terhubung dengan server.Analoginya adalah server itu adalah seorang Ibu sedangkan Client sendiri merupakan anak-anaknya.Client bisa berjumlah minimal satu komputer dan maksimal tidak terhingga.Client juga sering disebut sebagai Terminal atau Workstation (tapi bukan komputer workstation).Infrastruktur jaringan lokal (Local Area Network) pada dasarnya adalah sistem yang terjadi antara server dan client dalam skala tertentu.

Sebuah aktivitas perkantoran yang memanfaatkan server

http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/skins/common/images/magnify-clip.png

Secara tradisional, client biasanya adalah sebuah PC Desktop.Tapi saat ini, sebuah client bisa merupakan sebuah Laptop, PDA, HP, Printer, Game Console dan lain-lain. Contohnya, sebuah Game Console seperti Sony Playstation 3 sudah dilengkapi dengan LAN Connector dan WiFi terintegrasi yang berarti dapat menjadi sebuah client.

Hubungan yang terjadi antara Server dan Client umumnya menggunakan dua tipe koneksi : Wire (menggunakan kabel) dan Wireless (tanpa kabel; nirkabel).

Contoh cara kerja sederhana sebuah Server

    Perhatikan sebuah Warung Internet (Warnet) yang memiliki sekitar 10 unit atau lebih PC Desktop. Semua PC tersebut pasti terhubung melalui jalinan kabel LAN melalui sebuah perangkat Switch. Ketika kita mengakses internet dari salah satu PC, sebetulnya PC tersebut tidak terkoneksi internet secara langsung tapi dihubungkan oleh sebuah komputer induk yang disebut server. Server itulah yang melakukan koneksi ke internet melalui perangkat modem, lalu membagi koneksi tersebut pada komputer yang ada. Jadi tidak mungkin 30 unit PC dan harus terkoneksi satu-per-satu menggunakan modem secara terpisah ! Selain mahal, akan susah mengontrolnya. Jadi disana server mengambil peranan sebagai gateway (gerbang penghubung) ke dunia internet dan distributor koneksi kemasing-masing komputer.

Contoh cara kerja server dan klien yang terkoneksi internet

http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/skins/common/images/magnify-clip.png

    Pada kantor sebuah perusahaan umum menggunakan aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning). ERP (seperti software SAP, ORACLE, JDEdward) merupakan sebuah aplikasi yang mengelola sumberdaya perusahaan secara terintegrasi, seperti stock gudang, manajemen keuangan, sales, purchasing, human resource, dan lain-lain sehingga manajemen puncak dapat mengakses berbagai informasi yang saling berkaitan dan seketika (real-time). ERP dijalankan oleh berbagai PC Desktop & notebook dibanyak divisi yang berbeda, yang jumlah bisa mencapai ratusan unit. Untuk mengelola sumberdaya ini, jelas membutuhkan sebuah “komputer induk” yang mendistribusikan berbagai informasi kesemua pihak yang membutuhkannya.

Mengapa Server berbeda dengan PC biasa ?

Server memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan PC biasa. Tapi sebelumnya kita dapat melihat pembagian komputer berdsarkan fungsi & segmentasinya, menjadi lima bagian, yaitu PC Desktop, Notebook, Server, Workstation& Consumer Electronics. Lihat tabel dibawah :

Tabel Pembagian komputer berdasarkan fungsi & segmentasinya
   

Definisi
   

Ciri Khas
   

Pengguna

Server
   

Merupakan komputer "induk" dari suatu sistem jaringan komputer(network).
   

Performa tinggi. Beroperasi 24-jam x 7-hari non-stop. Device & periferal khusus. Harga "relatif" lebih mahal
   

Institusi, Bisnis, Kantor, dan sebagainya

PC Desktop
   

Merupakan komputer umum yang kita gunakan sehari-hari dirumah/kantor, dimana umumnya diletakkan diatas meja.
   

Umumnya diletakkan di atas meja (Desktop). Beroperasi rata-rata maks. 18-jam/hari. Device & periferal standar dan umum.
   

Individu, dirumah maupun dikantor

Notebook
   

Merupakan komputer "mobile" yang ditujukan untuk user yang mobile.
   

Gampang dibawa, ringan. Performa mirip dengan PC Desktop.
   

Mobile user.

Workstation
   

Merupakan komputer khusus yang digunakan kalangan profesional, umumnya untuk mengolah aplikasi tertentu.
   

Performa tinggi untuk aplikasi tertentu. PC Desktop High-End yang dimodifikasi. Processor, RAM, Graphics &HDD "kelas berat". Harga lebih mahal dari PC Desktop
   

Profesional : arsitek, sound engineer, video/film editor, graphics designer.

Consumer Electronics
   

Merupakan komputer yang digunakan pada perangkat berukuran kecil, mobile dan berfungsi pada aplikasi tertentu.
   

Dibawa kemana-mana, sangat ringan. Berfungsi pada aplikasi tertentu, misalnya telepon. Hanya bergungsi tunggal, sehingga performa rendah. Menggunakan baterai.
   

MP3 Player, Handphone, PDA, Video Player


Tabel Perbandingan kemampuan sebuah PC Desktop dan Server

   

PC Desktop
   

Server

Performa
   

Baik
   

Sangat Baik

Kebutuhan Daya (Power)
   

Relatif sedang
   

Relatif besar

Daya Tahan (reliabilitas)
   

Cukup Sangat
   

Baik

Upgradable
   

Sangat Baik
   

Baik (terbatas)

Lifecycle (umur pemakaian)
   

3 tahun
   

5 tahun

Kompatibilitas Software
   

Sangat Baik
   

Baik (terbatas)

Kompatibilitas Hardware
   

Sangat Baik
   

Baik

Harga
   

Standar
   

Relatif Lebih Mahal


Tabel Contoh perbandingan device antara PC Desktop dan Server

   

PC Desktop
   

Server

Processor Intel
   

Celeron D, Pentium 4, Pentium D, Core 2 Duo, Core 2 Quad
   

Xeon, Itanium2

Chipset Intel (Motherboard)
   

Intel 945G/P, 965G/P, G31, Q35, X38
   

Intel 5000P/V/X, 3000, 3210

RAM
   

Unbuffered (DDR, DDR2)
   

ECC atau ECC Registered (DDR, DDR2)
       

Fully Buffered DIMM (FBDIMM)

HDD
   

ATA (Parallel ATA)
   

Small Computer System Interface (SCSI)
   

SATA (Serial ATA)
   

SAS (Serial Attached SCSI)

Video Graphics
   

Integrated min. with 64 MB memory
   

Integrated only with 8/16MB memory
       

PCI Express x16

Power Supply
   

300 – 500 watt
   

600 – 1.000 watt

Chassis
   

Mini Tower, Tower
   

Pedestal, Rackmount, Blade

Server memiliki Karakter juga

Seperti hal-nya manusia, Server juga memiliki karakter tertentu yang membedakannya dengan komputer dan peralatan elektronik lain. Berikut merupakan karakter sebuah server :

Availability (Ketersediaan)

Availibility maksudnya adalah : sebuah server harus mampu selalu tersedia “melayani” user/client secara terus menerus, yang di-istilahkan dengan 24-jam x 7 hari seminggu. Server juga seharusnya hanya memiliki sedikit “Fault-Tolerant”, yaitu gangguan yang menyebabkan downtime (kegagalan sistem server).Jadi dapat disimpulkan karakter availibility merupakan kemampuan server untuk merespon segala hal permintaan user kapan-pun waktunya.

Fault-tolerant dan downtime merupakan istilah yang sering digunakan pada server.Keduanya memiliki rumus (formula) tertentu yang diartikan sebagai jumlah waktu beroperasi server selama satu tahun tanpa gangguan.Ini dapat dihitung menggunakan rumus “Percent Uptime”, yaitu jumlah angka sembilan pada nilai “percent uptime”. Contoh : Rata-rata sebuah server A memiliki percent uptime sebanyak 99,999% (memiliki total angka 9 sebanyak 5 buah) yang sama dengan 5,26 menit setahun. Artinya diasumsikan server tersebut mengalami gangguan berkisar 5,26 menit / tahun, dengan jumlah hari setahun adalah 365,25 hari.

Analogi : Pada mesin ATM 24-jam kita dapat melakukan berbagai transaksi perbankan yang kita butuhkan, seperti mengambil uang kontan, transfer, membayar tagihan dan lain-lain selama 24 jam. Mesin ATM tidak mengenal kata libur dan berhenti, asal dioperasikan dan dirawat dengan sebagai mana mestinya.Mesin ATM juga selalu diawasi terus menerus oleh operator khusus agar selalu “available”.Inilah yang disebut dengan “Availibility”.

Scalability (Ketercakupan)

Definisi scalability adalah : sebuah server harus dapat ditingkatkan kemampuannya, yaitu dari sisi performa, fungsi & penambahan jumlah klien. Scalability dibagi menjadi dua, yaitu :

    Scale-Up, yaitu kemampuan server untuk di-upgrade komponen & periferalnya (misal :Processor atau RAM) sehingga performa-nya secara keseluruhan akan meningkat dan waktu penggunaan (life-cyle) bisa lebih lama.
    Scale-Out, yaitu kemampuan unit server untuk ditambah (misal dari satu menjadi tiga unit) agar beban kerja pemrosesannya dapat dibagi rata dan lebih optimal. Misalnya : sebuah perusahaan membuat memisahkan fungsi web e-commerce pada server (Web Server) terpisah dari serverdatabase-nya. Salah satu implementasi dari Scale-Out adalah pada server rackmount dan blade system yang akan diterangkan selanjutnya.

Analogi :

    Bayangkan sebuah PC rakitan yang akan di-upgrade dengan HDD kapasitas lebih besar. Kemampuan PC tersebut untuk mengakomodasi HDD lebih dari satu unit dan kapasitas yang lebih besar berarti disebut “Scalability Scale-Up”
    Pada sebuah mainan Lego (balok bersusun), maka kita bisa menambah balok-balok baru dengan bentuk tertentu sehingga secara keseluruhan akan membuat lego model baru. Ini salah satu contoh dari “Scalability Scale-Out”.

Struktur karakter sebuah server

http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/skins/common/images/magnify-clip.png

Struktur karakter sebuah server

Lebih Jauh Mengenai Availability

Availability merupakan salah satu karakter server yang terpenting. Untuk menjamin sebuah server agar tetap “available” melayani user, maka ada beberapa hal yang mesti diperhatikan, yaitu :

    Pastikan motherboardserver mendukung sistem redundant, yaitu fitur yang dapat membackup diri-nya sendiri ketika terjadi masalah. Contoh fitur redundant seperti pada modul Power SupplyServer. Ketika modul tersebut rusak yang akan menyebabkan pasokan daya terhenti, maka fungsinya digantikan oleh modul lain sebagai backup. Ini untuk menjamin server tetap mendapatkan daya dan bekerja sebagaimana mestinya.
    Pastikan server memiliki komponen multiple (jumlahnya lebih dari satu), terutama untuk Cooling Fan pendingin. Ini dimaksudkan agar ketika salah satu komponen cooling fan gagal berfungsi, maka sistem aliran suhu akan tetap terjaga melalui cooling fan lainnya.
    Pastikan sistem server juga mendukung instrument Hot Swap dan Hot Plug, yaitu peralatan yang dapat diganti (dicabut/pasang) tanpa perlu mematikan unit server.
    Pastikan server didukung oleh infrastruktur power supply yang baik, seperti adanya Stabilizer (Stavolt) dan UPS (Uninteruptable Power Supply). Stabilizer berfungsi untuk menstabilkan tegangan listrik yang masuk (voltage) dan UPS berfungsi untuk menyimpan tenaga listrik agar ketika terjadi pemadaman mendadak, server tetap mendapatkan pasokan daya.
    Pastikan sebuah server memiliki software manajemen yang dapat mengontrol seluruh aktivitas yang terjadi sehingga permasalahan data dideteksi dan ditangani lebih mudah.

Tabel Komponen dan fitur pendukung “Availability”

Komponen
   

Fitur
   

Keterangan

Power Supply
   

Redundant
   

2 unit power supply dalam satu modul
   

Hot Swap
   

Terdapat lebih dari satu unit pada sistem

Cooling Fan
   

Multiple Unit
   

Terdapat lebih dari satu unit pada sistem

Hard Disk
   

Hot Swap
   

Terdapat lebih dari satu unit, umumnya dengan RAID
   

Hot Plug
   

Interface SATA atau SAS

Floppy Disk USB
   

Hot Plug
   

Eksternal via USB port

Disc Driver USB
   

Hot Plug
   

Eksternal via USB port

Firmware / BIOS
   

Redundant / RAID support
   

Mendukung fitur redundant &RAID pada menu BIOS


Selain itu, karakter availability juga ditunjang oleh tiga faktor utama (sub-karakter) :

    Serviceability (Penanganan Masalah) -Ketika mengalami masalah / gangguan, sebuah server haruslah dapat diperbaiki dengan cepat dan mudah agar dapat beroperasi kembali. Penanganan masalah dapat dilakukan dengan dukungan customer support profesional, penggantian suku-cadang, sistem internal server yang benar dan lain-lain. Ukuran yang sering dipakai pada serviceability adalah MTTR (Mean Time to Repair), yaitu waktu rata-rata server mengalami perbaikan dalam kurun waktu tertentu.

    Reliability (kehandalan) - Sebuah server haruslah memiliki kehandalan yang tinggi, mampu beroperasi non-stop 24-jam x 7-hari, tidak mengalami down-time (kerusakan atau kegagalan sistem), kompatibilitas tinggi terhadap software dan periferal pendukung eksternal, seperti Hub-Switch, Router, Access Point dan sebagainya.

Analogi : Bayangkan sebuah mobil Jeep yang mengarungi hutan dan sungai pada suatu lomba off-road. Umumnya mobil Jeep tahan banting, mampu bergerak di medan berair (sungai), tanjakan curam dan lubang besar. Kemampuan mobil Jeep pada kontur medan yang berat disebut sebagai “Reliability” (kehandalan). Ukuran yang sering dipakai pada reliability adalah MTTF (Mean Time to Failure), yaitu waktu rata-rata server mengalami kegagalan/kerusakan dalam kurun waktu tertentu.

    Manageability - Sebuah server harus mampu menangani berbagai elemen yang terkoneksi padanya, misalnya klien, sistem jaringan, koneksi internet dan sebagainya secara terintegrasi, termasuk menyediakan sistem trouble-shooting dan recovery yang memadai. Manageability merupakan salah satu tugas terpenting seorang Administrator Server dan Networking.

Analagi : Bayangkan sebuah kokpit pesawat terbang yang terdiri dari berbagai panel indikator dan tombol untuk menerbangkan pesawat. Seorang pilot bekerja hanya dengan menggerakkan lengan kemudi serta tombol-tombol yang tersedia untuk mengendalikan pesawat berbobot ratusan ton dengan kecepatan ratusan kilometer per-jam diatas udara. Itulah yang disebut Manageability.

 Apa perbedaan antara SuperComputer dan Server ?

SuperComputer bukanlah sebuah server, tapi lebih tepat dikategorikan sebagai Workstation kelas berat (Super High-End Workstation). SuperComputer bekerja untuk mengolah data masif, komputasi berkapasitas sangat besar lalu menghasilkan output dengan presisi tinggi, seperti pengolahan besaran Energi, Ramalan Cuaca/Iklim, pemetaan DNA dan susunan syaraf manusia, Film Multimedia, dan lain-lain.

SuperComputer terdiri dari ratusan bahkan ribuan komputerworktation (berfungsi khusus) yang dirangkai menjadi satu agar bekerja secara paralel.

Dari karakteristik tersebut telah terlihat bahwa fungsi Server dan SuperComputer sangat berbeda.Tapi fungsi keduanya bisa “bercampur”, dimana Server juga dapat menjadi mesin pengolah data atau komputasi dengan fungsi khusus, dan SuperComputer juga bisa menjadi server.

Bagaimana bisa “merasakan” ada sebuah server didekat kita ?

    Bawa notebook dengan fasilitas Wifi ke sebuah Mal yang menyediakan fasilitas Hotspot. Hotspot merupakan area dimana kita bisa menerima koneksi internetnirkabel (wireless). Ketika terkoneksi internet, berarti ada server yang bekerja didekat kita.
    Coba mainkan game internet di sebuah game-center online. Ketika kita me”mengotak-atik” musuh dalam game Counter-Strike, maka kita sebetulnya sedang merasakan sebuah server bekerja menghubungkan kita dengan pihak musuh.
    Mengambil uang di ATM, mengakses informasi saldo atau melakukan transfer antar cabang. Saat kita melakukan aktivitas ini, sebetulnya saat itu kita menyuruh server bekerja memberikan informasi atau melakukan perintah transfer yang kita inginkan.

Masih banyak aktivitas lain yang menunjukkan sebuah server atau lebih sedang bekerja dibelakang kita, seperti ketika berkomunikasi via ponsel, aktivitas kasir di supermarket, menonton televisi kabel dan sebagainya.

Apakah mungkin sebuah Server diperlukan didalam rumah layaknya PC ?

Sangat mungkin. Saat ini dengan kebutuhan pengguna komputer yang semakin besar, juga dengan berkembangnya fungsi komputasi dan aplikasi berbasis multimedia, maka kita akan memerlukan server dirumah. Misalnya, saat ini Intel telah memproduksi platform PC rumahan yang disebut Intel ViiV yang menyatukan fungsi komputer, internet dan entertainment sekaligus.Intel ViiV berfungsi layaknya sebuah Server rumahan, karena dapat melayani berbagai klien yang terkoneksi padanya melalui sebuah Access Point.

Contoh lain lagi, saat ini umum anggota keluarga memiliki lebih dari satu PC dan Notebook, ditambah dengan berbagai handled devices, seperti PDA, Hand Phone, Kamera Digital, MP3/MP4 Player, Handy Cam dan lain-lain yang berbasis file digital. Semua perangkat ini menghasilkan output tertentu, seperti lagu, gambar, klip film dan sebagainya. Tentu saja output ini harus dikelola, agar dapat dilihat menggunakan peralatan lain (misal : foto hasil jepretan digital camera ditampilkan pada layar TV). Agar semua output dapat dikelola dengan baik, maka kita membutuhkan satu perangkat server rumah (home server). Perhatikan tabel dibawah :

Tabel Contoh perangkat Home Server dan fungsinya

Server Rumah
   

Deskripsi Fungsi

Home Theater
   

Pusat hiburan digital dirumah, seperti TV analog, TV Kabel, Film DVD, MP3 Player, Picture Viewer, berpadu dengan LCD Monitor dan Speaker berkualitas tinggi.

Multimedia Storage
   

Penyimpanan file digital, seperti Film, Klip Lagu, Foto, Game, dsb yang bersumber dari PC, Handled Device dan lainnya.

Internet Gateway
   

Sebagai komputer gateway internet yang mengkoneksikan klien rumah menggunakan LAN atau Wireless.

Digital Home Center
   

Mengkoneksikan berbagai peralatan elektronik (consumer) berbasis komputer, seperti Televisi, Kulkas, Air Conditioner, CCTV sampai Alarm rumah.

Apakah sebuah Server begitu canggihnya hingga mampu mengerjakan segala hal ?

Sebetulnya tidak semua hal dilakukan oleh sebuah server tunggal.Mengikuti perkembangan dan tuntutan zaman yang semakin kompleks, maka konfigurasi dan fungsi server juga ikut berubah.Saat ini lazim dalam satu infrastruktur organisasi memiliki beragam server dengan fungsi yang lebih fokus dan terspesialisasi.Server-server ini juga dapat dikoneksikan secara parallel dan melayani satu institusi organisasi secara bersamaan.

Contoh server dengan fungsi terspesialisasi :

    Web Server (atau HTTP server) adalah server yang bertugas sebagai “wadah” atau didedikasikan pada sebuah konten web tertentu (misal : www.klikbca.com atau www.detik.com), sehingga user yang terkoneksi internet dapat mengakses berbagai konten informasi disana. Web Server digunakan pada sebuah situs yang memiliki hit tinggi (sering diakses), hingga diperlukan sebuah unit server terpisah (dedicated) agar “trafik akses” menjadi lancar. Perusahaan yang pengguna web server umumnya adalah Perbankan yang sudah menintegrasikan layanan internet (mobile banking), kantor berita online, penyedia email gratis berbasis web dan sebagainya.

    Database Server (pusat basis data) adalah server yang mengolah, menyimpan dan mendistribusikan berbagai data kompleks yang dihasilkan oleh berbagai sumber. Umumnya database server merupakan “wadah” dari sebuah aplikasi ERP. Dengan Database Server, lalu lintas data tertata dengan baik, dapat diakses seketika (real-time), mengintegrasikan berbagai data berbeda dan lain-lain. Database Server digunakan oleh perusahaan dengan berbagai divisi dan cabang, perbankan, perpustakaan digital, dan sebagainya serta menggunakan sebuah software ERP/Database untuk mengintegrasikannya.

    Application Server, merupakan server yang didekasikan untuk menjalankan berbagai aplikasi terpusat yang digunakan secara bersama-sama. Dengan server ini, maka setiap klien tidak perlu menginstal aplikasi tersebut di komputer masing-masing karena bisa dijalankan langsung melalui server. Server aplikasi biasanya digunakan pada perusahaan yang menjalankan aplikasi ERP.

    Storage server, merupakan server yang dirancang untuk menyimpan berbagai data dalam jumlah besar. Server ini diperlukan untuk membatasi duplikasi data didalam storage dan mengatur agar data dapat diakses bersama (shared). Storage server memiliki sejumlah hard disk dengan kapasitas besar, dan dikonfigurasi dalam mode RAID (Redundat Array Independent Disk) agar data lebih aman dan mudah diakses. Mengenai RAID akan dibahas lebih lanjut dibagian lain. Contoh storage server adalah sebuah NAS (Network Attached Storage) dan NDAS (Network Direct Attached Storage), seperti produk Intel NAS SS400-E, NAS SSR212MC2 atau NDAS NetDisk Ximeta.

    File Server (FTP Server) merupakan server yang menyediakan berbagai file-file yang diperlukan oleh klien, seperti Driver, Operating System, Office, Dokumen, dan lain-lain untuk di-instalasi pada masing-masing komputer. File tersebut dapat diakses melalui File Transfer Protocol via internet oleh masing-masing klien, sehingga menghemat ruang penyimpanan di PC Client.

    Communications Server berfungsi sebagai “koordinator” sistem jaringan telekomunikasi yang menangani berbagai aplikasi seperti suara (voice), data, gambar atau data yang diakses melalui handset tertentu, seperti HP dan PDA. Server tersebut umum digunakan oleh perusahaan penyedia jasa telekomunikasi (operator), VOIP (Voice Over Internet Protocol), dan sebagainya.

Selain tipe server diatas, masih banyak lagi varian server berdasarkan fungsinya, seperti Game Server, Proxy Server, Fax Server dan lain-lain. Bahkan sebuah koneksi peer-to-peer juga akan menggunakan salah satu PC sebagai server.

Apakah masing-masing server spesialis tersebut memerlukan konfigurasi hardware dan software tersendiri juga ?

Tentu saja, setiap varian server memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Karakteristik tersebut meliputi konfigurasi hardware dan software yang digunakannya.Lihat tabel dibawah.

Tabel Rekomendasi kebutuhan Hardware terhadap spesialisasi server
   

Processor
   

Memory
   

Hard Disk

Web Server
   

Dual Processor atau lebih
   

Kapasitas besar
   

Kapasitas besar
   

Dual Core atau lebih
   

Empat Channel Mode
   

RAID 5 Mode
   

Cache Memory besar
   

FSB tinggi
   

SCSI atau SAS interface
   

FSB tinggi
       

Database Server
   

Dual Processor atau lebih
   

Kapasitas besar
   

Kapasitas besar
   

Cache Memory besar
   

Dual Channel Mode
   

RAID 5, 10
           

SCSI atau SAS interface

Application Server
   

Clock Speed tinggi
   

Kapasitas standar
   

Kapasitas besar
   

Dual Core atau lebih
   

Dual Channel Mode
   

RAID 0, 1
   

FSB tinggi
       

SATA atau SCSI interface

Storage Server
   

Spesifikasi standar (value)
   

Kapasitas besar
   

Kapasitas sangat besar
       

Dual Channel Mode
   

RAID 5, 10
           

SATA interface

File Server
   

Spesifikasi standar (value)
   

Kapasitas standar
   

Kapasitas besar
       

Dual Channel Mode
   

RAID 0, 1
           

SATA interface

Communications Server
   

Dual Processor atau lebih
   

Kapasitas besar
   

Kapasitas besar
   

Dual Core atau lebih
   

Empat Channel Mode
   

RAID 5, 10
   

Cache Memory besar
       

SCSI atau SAS interface

BIOS for PC&LAPTOP

Rabu, Juli 23, 2014 Posted by DENDY JEFRIANA No comments


POST (Power on Self-Test)

Yaitu test yang dilakukan oleh PC untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC apakah bekerja dengan baik. POST dilakukan PC pada saat booting, jika PC mengalami suatu masalah maka akan dapat terdeteksi gejala kesalahannnya melalui POST, PC akan memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara yang dihasilkan melalui speaker atau tampilan visual dimonitor. Selain itu pesan/peringatan kesalahan juga dapat dideteksi melalui kinerja dari PC.

POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan, dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpangan atau kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST disediakan oleh semua produk PC atau motherboard dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM BIOS. Secara umum proses dan prosedur yang dilakukan dalam POST pada semua produk motherboard sama. Terdapat beberapa perbedaan yang menjadikan ciri dari produk motherboard tertentu, tetapi pada dasarnya tetap sama.

Prosedur POST (Power on Self-Test)

POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :

    Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar.
    Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.
    Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST.
    Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.
    Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module.
    Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.
    Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor. Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST. Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard.

Kode Beep AWARD BIOS

    1 beep pendek : PC dalam keadaan baik
    1 beep panjang : Problem di memori
    1 beep panjang 2 beep pendek : Kerusakan di modul DRAM parity
    1 beep panjang 3 beep pendek : Kerusakan di bagian VGA.
    Beep terus menerus : Kerusakan di modul memori atau memori video

Kode Beep AMI BIOS

    1 beep pendek : DRAM gagal merefresh
    2 beep pendek : Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity (sistem memori)
    3 beep pendek : BIOS gagal mengakses memori 64KB pertama.
    4 beep pendek : Timer pada sistem gagal bekerja
    5 beep pendek : Motherboard tidak dapat menjalankan prosessor
    6 beep pendek : Controller pada keyboard tidak dapat berjalan dengan baik
    7 beep pendek : Video Mode error
    8 beep pendek : Tes memori VGA gagal
    9 beep pendek : Checksum error ROM BIOS bermasalah
    10 beep pendek : CMOS shutdown read/write mengalami errror
    11 beep pendek : Chache memori error
    1 beep panjang 3 beep pendek : Conventional/Extended memori rusak
    1 beep panjang 8 beep pendek : Tes tampilan gambar gagal

Kode Beep IBM BIOS

    Tidak ada beep : Power supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang
    1 beep pendek : Normal POST dan PC dalam keadaan baik
    Beep terus menerus : Power supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang
    Beep pendek berulangulang : Power supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang
    1 beep panjang 1 beep pendek : Masalah Motherboard
    1 beep panjang 2 beep pendek : Masalah bagian VGA Card (mono)
    1 beep panjang 3 beep pendek : Masalah bagian VGA Ccard (EGA).
    3 beep panjang : Keyboard error
    1 beep : blank monitor VGA card sirkuit

    Langkah-langkah mengenal dan mengidentifikasi Pesan/Peringatan Kesalahan melalui POST (Power on Self-Test)

Untuk mengenal dan mengidentifikasi pesan/peringatan kesalahan melalui POST para peserta diklat harus memperaktekkan dan mengamati PC dari saat booting hingga selesai proses POST yang dilakukan oleh BIOS dan membaca buku manual setiap komponen PC, terutama motherboard. Dari situ akan diketahui banyak komponen, kegunaan, spesifikasi dan BIOS yang digunakan, termasuk setting pada BIOS nya.

    Pengenalan Pesan/Peringatan Kesalahan Saat Aktifasi Sistem OperasiDan Menjalankan Program Aplikasi

PC yang telah melewati POST (Power on Self-Test) dinyatakan memiliki hardware dan instaslasi yang baik. Permasalahan yang terjadi pada saat komputer telah lolos dari POST akan lebih komplek karena melibatkan fungsi perangkat keras dan lunak yang lebih luas terutama perangkat lunak. Sehingga kemungkinan kesalahan akan semakin banyak. Perangkat lunak yang terpasang di PC dibagi menjadi 2 yaitu sistem operasi dan program aplikasi. Sistem operasi merupakan suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola semua sumberdaya sistem komputer di antaranya perangkat keras, program aplikasi, dan user untuk menjadi suatu sistem yang dapat bekerja dengan baik. Program aplikasi adalah perangkat lunak yang digunakan oleh user untuk melaksanakan pekerjaan atau aplikasi tertentu seperti mengetik, menggambar, menghitung, mendengarkan musik dan lain-lain.

    Aktifasi Sistem Operasi

    Booting terhenti setelah berhasil melaksanakan POST : Instalasi fisik hard disk, setting device, prioritas boot pada CMOS setup bermasalah, Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file sistem operasi rusak, hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder.
    Kinerja booting sampai ke windows berlangsung dengan lambat : Manajemen memori bermasalah, Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file sistem operasi rusak, ada file yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder Monitor.
    Windows explorer tidak dapat dijalankan, tidak dapat mengcopi, mengganti nama file dan lain-lain : Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file windows explorer rusak, hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder.
    Start menu tidak dapat dijalankan : Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file windows explorer rusak, hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder.
    Prosedur Shutdown tidak dapat dilaksanakan : Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file windows explorer rusak, hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder.
    Prosedur Shutdown berhenti sebelum komputer benar-benar mati : Reset CMOS battery, Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file sistem operasi rusak, ada file yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder.

    Aktivasi Program Aplikasi

    Program tidak ada di start menu, desktop : Shortcut terhapus, File program aplikasi rusak, expire, hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder.
    Program tidak dapat dijalankan : Manajemen memori bermasalah, Setting resolusi monitor bermasalah, Registrasi program, expire, Instalasi program tidak lengkap, File program aplikasi rusak, file yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder.
    Kinerja program lambat : Manajemen memori bermasalah, Prosessor bermasalah, File program aplikasi rusak, file ada yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder.
    Program selalu meminta CD : Instalasi program tidak lengkap, Setting program, File program aplikasi rusak, file yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder.
    Fungsi-fungsi menu tidak dapat dijalankan : File program aplikasi rusak, file ada yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder.
    Tidak ditemukan file data, tidak dapat membu-ka file data atau ekstensi file data berubah : File program aplikasi rusak, file ada yang hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder.

Penyimpangan Fungsi Peralatan I/O


PC yang telah melewati POST (Power on Self-Test) dianggap secara hardware dan instaslasinya baik. Tetapi untuk mengetahui kemampuan dan kinerjanya perlu dilaksanakan tes. Khusus untuk perangkat keras, PC menyediakan saluran Input dan Output, diantaranya yaitu :

    Serial Port yaitu saluran yang menyalurkan data input/output secara serial atau COM.
    Paralel Port yaitu saluran yang menyalurkan data input/output secara paralel atau LPT.
    USB Port atau Universal Serial Bus yaitu port serial yang bersifat Universal (umum).
    Expantion Slot yaitu slot yang digunakan untuk menancapkan (memasang) card peripheral tambahan. Slot ekspansi ada 3 macam ISA, EISA, PCI dan AGP.
    Selain itu termasuk juga saluran atau port untuk mouse dan keyboard, VGA dan lain-lain yang terhubung dengan peralatan di luar.

POST akan mencatat dan menguji unit I/O yang terpasang dan sistem operasi akan mengaktifkan fungsi-fungsi I/O tersebut agar dapat digunakan untuk program aplikasi. Adapun gejala yang ditimbulkan sebagai tanda adanya masalah pada unit I/O sangat beraneka macam, seperti : alat tidak bekerja dengan baik, informasi di layar, kode beep, dan lain-lain.

    Prosedur Test

Adapun urutan prosedur test yang dilakukan adalah sebagai berikut :

    Semua peralatan dipasang pada port yang sesuai. Khusus mouse sebaiknya bergantian (PS/2 atau COM 1 atau COM 2, atau USB).
    Booting komputer, POST akan mengecek semua saluran I/O dan alamat I/O. Jika tidak ada masalah maka semua I/O yang tersedia berfungsi dengan baik.
    Pengecekkan fungsi Keyboard dan Mouse.
    Pengecekkan tampilan pada layar monitor, jika tidak ada masalah maka setting layar monitor dapat dimaksimalkan.
    Pengecekkan paralel port dan USB melalui program aplikasi Microsoft word.
    Pengecekkan pembacaan disk dan CDROM melalui Windows Explorer.
    Pengecekkan kemungkinan-kemungkinan kerusakan hardware dan software. Instalasi komponen hardware, secara bergantian dilepas dan dipasang kembali (saat melepas dan memasangkomponen hardware kondisi PC harus dimatikan terlebih dahulu) kemudian komputer dihidupkan kembali. Amati dan catat kondisi yang terjadi. Pengecekkan pada PC, apabila driver hardware dihapus dan kemudian diinstal kembali.

Test dilakukan termasuk dengan mengecek driver dari peralatan yang dihubungkan dengan I/O. Karena bisa saja sesuatu peralatan atau komponen yang dipasang dapat bekerja, tetapi tidak optimal karena driver yang digunakan belum sesuai dengan peralatan.

    Keyboard tidak bekerja : Hubungan Keyboard dan PC bermasalah, Keyboard rusak atau saluran keyboard di Motherboard rusak
    Mouse tidak bekerja (PS2/Com/USB) :  Hubungan Mouse dan PC bermasalah, Mouse rusak atau saluran mouse (PS2/Com/USB) di Motherboard rusak
    Monitor Tidak Dapat menampilkan gambar :  Hubungan antara VGA card dan monitor bermasalah, VGA card bermasalah,  Monitor bermasalah
    Monitor menampilkan resolusi dan warna tidak optimal : Setting driver monitor, Hubungan antara VGA card dan monitor bermasalah, VGA card brmasalah, Monitor bermasalah
    Print preview pada program aplikasi tidak dapat dilakukan : Driver printer belum terintsall
    Print tidak dapat dilaksanakan (Printer melaui LPT/USB) : Driver belum benar, Hubungan printer dengan LPT/USB bermasalah, Power belum aktif, Tidak tersedia kertas atau tinta tidak tersedia, Catride tinta tidak ada, Printer rusak
    Mencetak tidak sesuai dengan yang diinginkan, misal berulang-ulang, hal tidak sesuai dll : Setting printer belum sesuai
    Disk dan CD ROM tidak terdeteksi : Hubungan instalasi fisik dan power disk/CD ROM dengan motherboard bermasalah, Setup di BIOS belum sesuai, Aktifasi hardware diskdrive di windows bermasalah
    Disk atau CD ROM Tidak dapat membaca data : Disket/CD ROM yang dibaca bermasalah, Head atau sensor baca (optic) bermasalah, mungkin kotor, setting fisik berubah atau sudah lemah (rusak)

Klasifikasi, Identifikasi, dan Penentuan Hipotesa Awal Penyebab Masalah

Klasifikasi Permasalahan Pengoperasian PC

Permasalahan PC dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu: hardware / perangkat keras dan software / perangkat lunak.

    Hardware / Perangkat keras

Internal

    Monitor  : Monitor mati, Monitor blank, Monitor menampilkan gambar tidak proporsional, Warna tampilan tidak sesuai aslinya, Monitor berkedip-kedip.
    Motherboard : CPU mati, Komputer cepat panas dan atau hang, Kinerja komputer lambat, Tidak dapat shuddown, Komputer selalu meminta setup CMOS
    Port Paralel (LPT) : Tidak dapat mencetak di printer, Tidak dapat melakukan hubungan komunikasi dengan computer lain melaui Laplink dengan parallel port
    Port Serial : Mouse melalui serial port tidak dapat digunakan, Peralatan eksternal lain yang melaui serial port tidak dpat digunakan, seperti modem eksternal.
    Port Game : Tidak dapat atau akses melaui joystick yang terpasang di port game kacau
    Port USB : Mouse atau perlatan eksternal lain yang terpasang di port USB tidak dapat bekerja tau kacau, Peralatan lain seperti printer, flash memory, scanner, kamera digital.
    VGA Card : CPU mati, Gambar kacau, Setting tidak maksimal, Tidak dapat mengakses program tertentu, Akses grafik lambat
    Sound Card : Tidak ada atau kacau suara yang keluar di speaker aktif
    RAM : CPU mati, Memori yang terbaca pada saat POST tidak sesuai, Akses program lambat
    Prosessor : CPU mati, Prosessor cepat panas, Prosessor sering Hang
    Chip BIOS : CPU mati, Tidak dapat booting, Tidak dapat melakukuan identifikasi hardware dan POST
    Hard disk : Tidak terdeteksi BIOS, Tidak dapat booting, Cepat Hang, Akses program lambat, Disk drive Tidak dapat membaca /menulis /memformat/menghapus isi disk
    CD/DVD ROM Read/Write : Tidak dapat membaca/menulis /memformat CD/DVD, Kabel Data Hardisk,diskdrive,CDROM tidak terdeteksi atau tidak dapat diakses
    Power Supply : CPU mati
    Panel depan CPU : Saklar/lampu mati dan CPU tidak dapat dihidupkan
    Keyboard : Keyboard mati, tidak terdetekdi BIOS, Tombol ada yang tidak dapat digunakan
    Mouse : Mouse tidak terdeteksi windows & tidak dapat digunakan, Salah satu fungsi mouse tidak dapat digunakan
    Speaker aktif : Speaker mati, Suara speaker tidak keluar.

Eksternal

    Printer : Printer mati, Selalu muncul warning di monitor, Mencetak tidak sesuai setting, Catridge/pita tidak terdeteksi, Tinta/pita habis atau buram, Print kertas double
    TV tuner : TV tuner mati, Gambar tidak jelas, Tidak dapat menyipan ke memori, Suara tidak ada
    Modem : Modem mati, Tidak dapat menghubungi provider (ISP), Akses internet lambat
    Scanner : Scanner mati, Tidak dapat membaca berkas/blank, Hasil scan pecah-pecah
    Flash memory : Flash memory mati, Tidak terdeteksi oleh system operasi, Tidak dapat membaca/menulis/ menghapus data.
    Kamera digital : Kamera mati, Tidak dapat membaca berkas/blank, Hasil foto pecah-pecah
    CD/DVD ROM Read/Write eksternal :  Tidak dapat membaca /menulis  /memformat CD/DVD

    Software / Perangkat Lunak

    Perangkat lunak BIOS : · Komputer mati, Komputer hidup tapi blank atau tidak ada tampilan di layar dan tidak ada aktivitas, Komputer tidak dapat di setting hardwarenya, setting kacau dan POST tidak jalan.
    Sistem Operasi : Tidak dapat booting, Kinerja booting sampai ke windows berlangsung dengan lambat, Windows exsploler tidak dapat dijalankan, tidak dapat mengcopi, mengganti nama file dan lain-lain,  Start menu tidak dapat dijalankan, Prosedur Shutdown tidak dapat dilaksanakan, Prosedur Shutdown berhenti sebelum komputer benar-benar mati
    Program aplikasi : Program tidak ada di start menu, desktop, Program tidak dapat dijalankan, Kinerja program lambat, Program selalu meminta CD, Fungsi-fungsi menu tidak dapat dijalankan, Tidak ditemukan file data, tidak dapat membuka file data atau ekstensi file data berubah

Identifikasi Kemungkinan Penyebab Permasalahan

Kemungkinan kerusakan menjadi lebih sempit baik secara hardware maupun software, karena dalam banyak masalah keduanya saling terkait. Sebagai contoh, yaitu : hard disk tidak terdeteksi oleh PC, kemungkinan kerusakan ada disekitar hard disk yaitu :Hardware : Hard disk, setting jamper hard disk, Kabel data dan power ke hard disk, Bus I/O pada motherboardSoftware : BIOS settingNB : Bagian-bagian yang sudah diidentifikasi dapat dilakukan pengecekkan, sebaiknya dilakukan dari hardware dulu, baru software. Dengan cara melokalisir seperti di atas dimungkinkan permasalahan akan relatif cepat diketahui.

Menentukan Hipotesa Awal Penyebab Masalah

Untuk mendukung menentukan hipotesa awal user harus mengetahui semua komponen dan fungsinya pada sistem komputer, serta beberapa data kemungkinan penyebab kerusakan komputer, misalnya : tegangan AC tidak stabil, debu yang lembab di motherboard komputer, head pembaca disk yang kotor, penggunaan tidak sesuai, virus, umur hardware, dll.Kemungkinan kerusakan pada :

    Disket: : disket sudah rusak/kotor pada lempengan data
    Head disk drive kotor : kemungkinan disebabkan debu menempel di head disk drive
    Motherboard, kabel data: kemungkinan karena soket kabel data sudah aus/tidak kencang atau ada yang putus

Flip-Flop

Rabu, Juli 23, 2014 Posted by DENDY JEFRIANA No comments
RS Flip-Flop
Flip-flop adalah rangkaian yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya rangkaian ini mampu melakukan proses penyimpanan data sesuai dengan kombinasi masukan yang diberikan kepadanya. Data yang tersimpan itu dapat dikeluarkan sesuai dengan kombinasi masukan yang diberikan. Rangkaian flip-flop yang paling sederhana adalah RS Flip-flop yang memiliki dua masukan yaitu R = Reset dan S = Set serta dua keluaran Q dan .
Sesuai dengan namanya, keluaran flip flop Q = 1 dan pada saat S = 1 dan R = 0,dan reset ketika S = 0 dan R = 1 akan menghasilkan keluaran Q = 0 dan . Kondisi tersebut adalah kondisi satbbil dari RS flip-flop.
Ketika kedua masukan R dan S berlogika 0, keluaran flip-flop tidak berubah tetap seperti pada kondisi sebelumnya. Tetapi ketika kedua masukan R dan S berlogika 1 maka keluaran flip-flop tidak dapat diramalkan karena kondisinya tidak tentu tergantung pada toleransi komponen dan tunda waktu temporal dan lain sebagainya dan kondisi tersebut dapat diabaikan.
Flip-flop RS adalah salah satu di antara flip-flop yang paling sederhana.
D Flip-Flop
D Flip-flop merupakan salah satu jenis flip-flop yang dibangun dengan menggunakan flip-flop  S-R. Perbedaannya dengan flip-flop S-R terletak pada inputan R, pada D Flip-flop inputan R terlebi dahulu diberi gerbang NOT, maka setiap input yang diumpankan ke D akan memberikan keadaan yang berbeda pada input S-R, dengan demikian hanya akan terdapat dua keadaan S dan R yairu S=0 dan R=1 atau S=1 dan R=0, jadi dapat disi
• Master Save D Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang memiliki 2 latch D dan sebuah inverter. Latch yang satu bernama Master dan yang kedua bernama Slave. Master D hanya akan mendeskripsikan diktat yang outputnya hanya dapt diganti selama ujung negatif jam.
T Flip-Flop
T Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang dibangun dengan menggunakan flip-flop J-K yang kedua inputnya dihubungkan menjadi satu maka akan diperoleh flip-flop yang memiliki watak membalik output sebelumnya jika inputannya tinggi dan outputnya akan tetap jika inputnya rendah
Rangkaian T flip-flop atau Togle flip-flop dapat dibentuk dari modifikasi clocked RSFF, DFF maupun JKFF. TFF mempunyai sebuah terminal input T dan dua buah terminal output Q dan Qnot. TFF banyak digunakan pada rangkaian Counter, frekuensi deviden dan sebagainya.

J-K Flip-Flop
JK flip-flop sering disebut dengan JK FF induk hamba atau Master Slave JK FF karena terdiri dari dua buah flip-flop, yaitu Master FF dan Slave FF. Master Slave JK FF ini memiliki 3 buah terminal input yaitu J, K dan Clock. Sedangkan IC yang dipakai untuk menyusun JK FF adalah tipe 7473 yang mempunyai 2 buah JK flip-flop dimana lay outnya dapat dilihat pada Vodemaccum IC (Data bookc IC). Kelebihan JK FF terhadap FF sebelumnya yaitu JK FF tidak mempunyai kondisi terlarang artinya berapapun input yang diberikan asal ada clock maka akan terjadi perubahan pada output.

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR SISTEM KOMPUTER

Rabu, Juli 23, 2014 Posted by DENDY JEFRIANA No comments


program matnum;

uses crt;

var

        a,b,c,h         : real;

        fa, fb ,fc      : real;

        i               : byte;

const

        epsilon = 0.00001;

begin

        clrscr;

        write('masukkan nilai a : '); readln(a);

        write('masukkan nilai b : '); readln(b);

        i :=0;

        writeln;

        writeln('//////////////////////////////////////////////////////////////////////////');

        writeln('     i        a         b         c          f(a)        f(c)      h       ');

        writeln('//////////////////////////////////////////////////////////////////////////');

        repeat

                c:=(a+b)/2;

                fa:=exp(a)-5*(a*a);

                fc:=exp(c)-5*(c*c);

                i:=i+1;

                h:=a-b;

                gotoxy(5,i+7); write(i);

                 gotoxy(11,i+7); write(a:0:6);

                  gotoxy(21,i+7); write(b:0:6);

                   gotoxy(31,i+7); write(c:0:6);

                    gotoxy(41,i+7); write(fa:0:6);

                     gotoxy(53,i+7); write(fc:0:6);

                      gotoxy(65,i+7); write(h:0:6);

                if fa*fc < 0 then

                        b:=c

                else

                        a:=c;

        until abs(a-b)<epsilon;

        writeln;

        writeln('//////////////////////////////////////////////////////////////////////////');

        writeln;

        writeln('akar x = ',c:0:6);

readln;

end.

hasilnya akan seperti: